Friday 22 December 2017

The Girl with All the Gifts


Judul : The Girl with All the Gifts (The Hungry Plague #1)
Penulis : M. R. Carey
Tebal : 460 halaman
Penerbit : Orbit

Every morning, Melanie waits in her cell to be collected for class. When they come for her, Sergeant Parks keeps his gun pointing at her while two of his people strap her into the wheelchair. She thinks they don't like her. She jokes that she won't bite, but they don't laugh.

Melanie loves school. She loves learning about spelling and sums and the world outside the classroom and the children's cells. She tells her favorite teacher all the things she'll do when she grows up. Melanie doesn't know why this makes Miss Justineau look sad.


Review:
Yah, jelas kenapa saya tertarik pada buku ini. Ada filmnya. Kebetulan rating di goodreads juga lumayan tinggi. Jadi, sebelum saya nonton, mending saya baca bukunya dulu. Saya sama sekali tidak tahu isi buku ini tentang apa.

Ternyata tentang virus zombie. Hampir seluruh manusia di dunia sudah menjadi zombie. Tapi tentu saja masih ada kamp-kamp manusia yang tersembunyi. 

Tokoh utamanya bernama Melanie. Awalnya saya tidak tahu dia ini siapa. Tapi ternyata dia adalah zombie. Anehnya, virus zombie tidak bermanifestasi menjadi kegilaan di anak-anak. Mereka bisa belajar, punya kemampuan normal seperti anak manusia pada umumnya. Asalkan mereka tidak mencium bau tubuh manusia. Karena kalau itu terjadi, naluri lapar mereka terbangunkan.

Nah, kamp Melanie ini spesial. Para guru, tentara, dan ilmuwan yang ada di sana harus melakukan prosedur untuk menghilangkan bau badan mereka dengan bahan kimia. 

Setiap hari Melanie dan teman-temannya akan belajar di kelas. Tapi mereka duduk di kursi yang mengikat seluruh anggota tubuh mereka sehingga mereka tidak bisa bergerak sama sekali. Melanie punya guru kesayangan bernama Helen. Rasa sayangnya bahkan terkesan agak seperti obsesi. Helen sendiri agaknya mulai lupa siapa anak-anak itu sebenarnya karena sikap mereka yang polos dan normal seperti anak kecil biasa. Dia bahkan menentang kepala ilmuwan di sana yang terkadang membunuh anak-anak itu demi bisa mempelajari otak mereka. 

Sampai suatu hari kamp mereka diserang. Melanie, Helen, si kepala ilmuwan Dr. Caldwell, Sersan Eddie Parks, dan salah satu prajurit kabur menyelamatkan diri. Mereka harus bersembunyi sambil terus melangkah menembus dunia kehancuran untuk bisa sampai ke Inggris selatan di mana kamp manusia lain berada.

Memang ya. Terkadang saya lebih suka kalau tidak dibuat terkejut oleh sebuah buku. Bukan apa-apa. Saya suka kalau kejutannya bagus. Tapi saya tidak menyangka kalau ini tentang zombie dan genrenya horror science fiction. Ya, ampun. Saya paling anti sama horor. Takut atulah. Apalagi M.R. Carey ini penulis yang jago sekali menuliskan setting kelam, gelap, sepi, dan menyeramkan. Saya bisa membayangkan dengan jelas sekali adegan-adegan di buku ini sampai saya ngeri sendiri. 

Saya suka tokoh-tokohnya. Mereka nyata, punya karakter yang sangat mudah dibedakan, dan cukup berkepala dingin. Keputusan-keputusan yang mereka buat juga masuk akal. Mungkin itulah kenapa saya tahan baca sampai akhir. Saya suka membaca perjalanan mereka mengarungi Kota London yang sudah dipenuhi oleh zombie. Menegangkan.

Cuma sayang endingnya itu tipikal cerita horor banget. Saya tidak pernah suka ending seperti itu. 

3/5

No comments:

Post a Comment